Bertahan Dalam Diam
Entah apa yang saya pikirkan, tapi tiba-tiba saja saya tergerak untuk menulis kisahku. Mungkin kalimat saya sedikit rumit untuk dipahami. Hehehe
Langsung saja... .
Saya yakin selain diriku pasti ada orang lain yang juga mengalami hal yang sama dengan yang saya alami. Bagi yang pernah mengalami kisah yang sama seperti saya ini, pasti tau bagaimana rasanya bertahan dan mencintai seseorang dalam diam.
Setiap orang pasti memiliki seseorang yang dikagumi. Ya, saya salah satunya. Saya mengagumi seseorang hingga bertahun-tahun lamanya. Entah itu karena suatu alasan apa.
Mencintai dalam diam itu hal yang tidak mudah apalagi
bertahan ingin memiliki orang tersebut, itu suatu yang sangat luar biasa.
Lantas bagaimana ? Saya mencintai orang tersebut. Entah apa alasan saya menyukainya.
Setiap ditanya apa yang membuatku begitu menyukainya saya tak bisa menjawab. Selama
bertahun-tahun saya menyimpan harapan bisa bersamanya suatu hari nanti.
Mencintai dalam diam, awalnya saya merasa senang dan selalu menjadi
stalker, memperhatikan dari kejauhan. Tapi sejujurnya, terkadang saya merasa
lelah. Disisi lain, terkadang saya merasa sedih karena hanya mampu memperhatikannya
dari kejauhan. Bahkan untuk menemuinya saya pun tak berani. Entah karena apa, penyebabnya
pun tak dapat diungkapkan. Ingin sekali saya menemuinya, tapi hingga sampai hari ini, saya belum memutuskan untuk menemuinya
dan hanya mengaguminya. Bukannya, saya takut hanya saja dari awal saya selalu
berpikir, karena saya mencintai seseorang yang mungkin tidak pernah sekalipun
mencintaiku.
Disadari atau tidak, mungkin kalian berpikir saya ini gadis
yang bodoh. Karena hampir 4 tahun selalu menyimpan harapan untuk bersamanya dan
tidak pernah kapok sekalipun. Walaupun pernah suatu hari saya mencoba dekat
dengan orang lain. Namun, tak sedikitpun rasa kagum terhadapnya pudar, malah semakin
kuat. Sehingga saya memutuskan untuk sendiri dulu, menikmati hari-hariku dengan
merindukan orang yang saya yakini ia belum tentu juga merindukanku.
Saya sungguh-sungguh ingin sekali mencoba mengungkapkan apa
yang saat ini saya rasakan terhadapnya dan ingin sekali mengetahui apa yang
dipikirkannya, adakah saya dihatinya?
Saya berharap ia punya perasaan yang sama denganku. Karena
saya yakin takdir. Jika memang ia orang yang telah ditakdirkan dan dipilih
Allah untuk menjadi jodohku, ia akan datang padaku. Saya tetap Istiqomah dan
yakin bahwa jodoh itu tak kan tertukar.
Thank you for reading and see you on next post.
Salam hangat,
Author: Febriyanti Sri Rejeki.
Comments
Post a Comment